Berpegang Teguh Pada Pancasila


rawpixel.com


 Pancasila merupakan Ideologi dari Bangsa Indonesia, lahirnya Pancasila penuh dengan perjuangan serta tumpah darah dari para Pahlawan Bangsa terdahulu. Penerapan nilai-nilai Pancasila merupakan hal yang wajib oleh seluruh masyarakat Indonesia terkhusus para pemuda pemudi yang merupakan generasi penerus Bangsa. Lahirnya Pancasila tidak lepas dari peran para tokoh lintas agama itulah kenapa Pancasila mampu mensatukan semua agama seperti islam, Krist


Tapi seiring berjalannya waktu penerapan nilai-nilai Pancasila semakin berkurang. Kita tidak lagi memahami nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila, tetapi kita hanya menghafal Pancasila. Ini yang menyebabkan terjadinya berbagai masalah seperti, Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme. 3 hal ini dapat menyebabkan masyarakat Indonesia terpecah belah.


Intoleransi merupakan sebuah sikap yang tidak menghormati serta menghargai terhadap sebuah kepercayaan orang lain. Menurut Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ( BPIP ) kasus intoleransi di Indonesia selalu meningkat setiap waktunya, seperti pendirian rumah ibadah yang sulit, pemakaman dan hak-hak kaum minoritas. Intolerasi ini yang menjadi pintu awal lahirnya Radikalisme dan Terorisme.


Radikalisme adalah paham atau sikap yang menolak ideologi Pancasila, mereka menganggap ideologi Pancasila merupakan ideologi yang “cacat”. Dan mereka ingin menggantinya dengan ideologi yang menurut mereka benar. Paham dari Radikalisme ini juga membentuk suatu kelompok yang mana aksinya melakukan teror kepada masyarakat, kita biasa menyebutnya dengan aksi Terorisme. Aksi terorisme sudah banyak terjadi di Indonesia, dari seperti bom bali 1 dan 2, pengeboman tempat ibadah, pengeboman pos polisi di Sarinah, dan penyerangan terhadap Mabes Polri. Kejadian tersebut terjadi pada rentan waktu 2002 sampai 2021.


Kenapa hal ini bisa terjadi ? yang pertama bisa jadi pemahaman mereka tentang ideologi Pancasila kurang mendalam, kedua mereka salah memahami teks-teks agama yang mereka baca, ketiga rendahnya terhasut oleh kelompok garis keras. lalu bagimana cara menghindari 3 hal ( Intolerasi, Radikalisme dan Terorisme ) tersebut ? Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) tindakan Intolerasi, Radikalisme dan Terorisme dapat di cegah melalui 3 aspek yaitu kesiapsiagaan Nasional, kontra radikalisasi serta pemantauan grup dan akun radikal.


Disamping itu kita juga harus memahami lebih dalam Nilai-nilai, Ketuhanan, Kehidupan dan Berbangsa yang terkandung pada Pancasila. Pemerintah juga perlu memberikan edukasi terus menerus tentang bahayanya Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme melalui pemuka agamanya masing-masing. Karena 3 hal tersebut tidak hanya dilakukan oleh dari golongan 1 agama saja, tetapi bisa dari agama manapun. Serta mempererat Bhineka Tunggal Ika.


Aneh memang, padahal ada campur tangan pemuka dari berbagai agama terhadap lahirnya Ideologi Pancasila ini. Menurut Pendeta Yerry PattinasaranyKita lahir di Indonesia tercinta ini bukanlah suatu kebetulan, ketika Indonesia lahir dalam deklarasi Kebangsaan kita, tanah ini hanya di izinkan unruk perbedaan “. Indonesia terdiri dari keanekaragaman budaya, suku, ras, dan agama. Berbeda adalah kekayaan. Tuhan yang menciptakan semua keanekaragaman itu, agar kita semua bisa saling mengenal, mengasihi, bersatu serta juga menghargai semua keanekaragaman itu, bukan untuk terpecah belah dan saling berperang.


Radhinal Muchtar. Jakarta, Indonesia

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.