Ciyatam Fashion Week Sebagai Ruang Ekspresi Anak Muda
Kawasan dukuh atas menjadi viral baru-baru ini karena adanya sekumpulan anak-anak muda yang menjadikan kawasan itu sebagai tempat berkumpul mereka. lokasi ini memang menjadi salah satu tongkrongan yang sedang hits di kalangan remaja yang berasal dari jabodetabek seperti Citayem, Depok, Bojong gede dan Jakarta.
Outfit-outfit
yang dikenakan oleh para remaja tersebut juga turut andil dalam viralnya tempat
ini. outfit yang mereka kenakan bisa di bilang sudah menjadi fashion masa kini.
Dan brand-brand yang mereka gunakan pun adalah brand lokal, ini merupakan hal
yang positif untuk mendorong para anak muda untul lebih menggunakan dan
mencintai brand karya lokal di banding luar.
Stye
pakaian yang mereka gunakan pun berbagai macam, mulai dari casual streetwear,
vintage style, retro style dan bahkan style ala-ala karakter anime Jepang (cosplay).
Bak berlaga seperti model sungguhan mereka menjadikan zebra cross sebagai area
untuk catwalk, mamerkan style outfit yang mereka punya ke khalayak ramai.
Kawasan
dukuh atas memang menjadi tempat yang strategis bagi mereka untuk berkumpul,
dikarenakan moda umum transportasi untuk ke tempat ini sangatlah mudah seperti ada
commuter line, mrt, dan bus transjakarta. Disamping itu label Kota Jakarta
sebagai Ibukota akan terkesan “wah” bagi para remaja ini, dan juga masih
minimnya ruang publik di tempat para remaja ini .yang akhirnya membuat mereka
menjadikan kawasan dukuh atas ini sebagai tempat berkumpul.
Para
pedagang starbuck keliling (starling) juga terkena dampak yang positif dari
viralnya tempat ini, bagaimana tidak, omset mereka menjadi naik secara drastis
dengan adanya ini. para pedagang mengaku omset mereka naik 2x-3x lipat dengan
adanya ini. kedai kopi janji jiwa pun turut mendapatkan keuntungan secara
massive, mereka secara tidak langsung mendapatkan promosi secara gratis, karena
kedai ini terletak persis didepan area catwalk.
Di
tengah ingar bingar kawasan ini, justru banyak sampah berserakan di mana-mana. Sepertinya
kesadaran masyarakat masih sangat rendah terhadap kebersihan. Di tambah lagi
kawasan dukuh atas tersebut merupakan area edukatif yang mana jarang ada tempat
sampah. Ini di lakukan agar masyarakat lebih peduli dan tetap menjaga
kebersihan di area tersebut. Banyak sekali petugas ppsu berjalan kesana kemari
untuk membersihkan sisa-sisa sampah di jalanan.
Permasalahan
nama “ Citayem Fashion Week “ juga menjadi masalah baru di media sosial, karena
baru-baru ini seorang artis yang bernama Baim Wong, mendaftarkan nama “Citayem
Fashion Week” ke dalam HAKI ( Hak Atas Kekayaan Intelektual ). Netizen pun
beramai ramai berkomentar “Created by The Poor, Stolen by The Rich“. Dan bahkan
ada yang menyebutnya sebagai kapitalis.
Di
luar sana juga masih ada pro dan kontra terhadap kegiatan ini. beberapa orang
yang kontra terhadap kegiatan ini merasa terganggu, karena membuat macet
jalanan dan tidak seharusnya zebra cross di gunakan sebagai area catwalk.
Mereka ingin zebra cross digunakan semestinya untuk menyebrang jalan dan bukan
untuk catwalk.
dengan
adanya street fashion ini sebenarnya bagus, karena ini salah satu cara anak
muda untuk menonjolkan identitasnya, sebagai bentuk ekspresi diri, inisiatif
dan kreatifitas para anak muda. dan akan lebih bagus lagi jika para anak muda
dan para pengunjung juga peduli dengan lingkungan sekitar untuk tidak buang
sampah sembarangan dan tidak melakukan pengerusakan terhadap fasilitas umum
yang ada.
Tidak ada komentar: