Alam, Nasibmu Kini
https://www.istockphoto.com/portfolio/dennisvdw?mediatype=photography |
Membahas tentang lingkungan bisa menjadi cara untuk
menyadarkan kembali orang-orang terhadap pentingnya hidup harmonis dan seimbang
dengan alam. Lingkungan yang seharusnya menjadi tempat tinggal untuk semua
makhluk hidup seperti hewan, tumbuhan, dan juga manusia itu sendiri. Alam sudah
banyak membantu manusia dan generasinya untuk dapat bertahan hidup selama
beribu-ribu tahun lamanya. dari alam juga manusia mendapatkan makanan, air,
udara bersih, bahan obat obatan dan juga tempat berlindung. Manusia perlu
menyadari arti penting makhluk hidup lainnya seperti contoh hewan ( satwa )
yang notabene sudah lebih dulu menjadi penghuni bumi ini. Namun lambat laun
manusia semakin ke sini semakin menggerogoti sedikit demi sedikit lingkungan alam
sekitarnya.
Tidak sedikit hewan yang punah dan terancam punah
karena ulah campur tangan manusia itu sendiri, hilangnya beberapa hewan dari
alam akan sangat berpengaruh kepada ekosistem lingkungan alam itu sendiri dan
terhadap kehidupan manusia itu sendiri. Mulai dari berkurangnya keanekaragaman
hayati, terganggungnya ekosistem karena salah satu rantai makanannya hilang,
serta manusia tidak bisa lagi mengenalkan dan memperlihatkan hewan hewan yang
sudah punah kepada generasi manusia selanjutnya. Data dari Global Forest Watch
mengatakan antara tahun 1980 sampai 2000, sudah 100 juta hektare hutan tropis
hilang, sebagian besarnya di ubah menjadi area perternakan di Amerika Selatan
dan untuk lahan sawit di Asia Tenggara. Di Indonesia sendiri menurut data Forest
Watch Indonesia 1,47 juta hektare hutan hilang tiap tahunnya. Hilangnya hutan
ini akibat pembalakan liar, pembakaran hutan secara sengaja untuk membuka lahan
bisnis baru. Indonesia sering mengalami kabut asap akibat dari pembakaran hutan
yang secara sengaja ini, wilayah seperti Sumatera, Kalimantan dan Riau sudah
menjadi langganan kebakaran hutan ini. Dan yang membuatnya miris pelaku pelaku
pembakaran yang tertanggap rata-rata hanya di hukum ringan saja. Seharusnya
pemerintah memberikannya hukuman lagi seperti contoh para pelaku harus menanam
lagi hutan-hutan yang mereka bakar agar ada efek jera.
Pemanasan global ( Global Warming ) juga menjadi ancaman yang sangat nyata bagi seluruh umat manusia yang ada dibumi ini, pemanasan yang terjadi ini dapat mengakibatkan kenaikan air laut yang cukup signifikan, hal ini dapat mengakibatkan bagian bagian di pesisir Indonesia dapat tenggelam dan mengancam kehidupan manusia yang berada di pesisir laut tersebut. ada beberapa campur tangan manusia yang mengakibatkan pemanasan global ini Antara lain, gas dari industri yang menyebabkan pencemaran udara, penggundulan hutan, boros dalam menggunakan energi listrik dan lain lain. International Energy Agency melaporkan antara tahun 2000-2016 negara penyumbang emisi karbon dioksida terbesar yang pertama yaitu Tiongkok. Sedangkan Indonesia berada di urutan ke-6 setelah Rusia dengan nilai 2,053 miliar ton. Pada tahun 2020 Organisasi Meteorologi Dunia ( WMO ) mengatakan ada peluang yang berkembang bahwa suhu global akan naik lebih dari 1,5 derajat celcius selama lima tahun kedepan. Bencana akhir akhir ini juga terjadi dibelahan dunia karena global warming ini seperti banjir mematikan pada tahun 2021 di Jerman dan Belgia yang memakan korban jiwa lebih dari 1000 orang belum di temukan, ratusan orang tewas akibat banjir di Cina dan area es laut seukuran Florida menghilang di arktika. Laporan terbaru dari Panel Antarpemerintah tentang perubahan iklim ( IPCC ), badan ilmu iklim terbesar didunia mengatakan bahwa yang kita alami saai ini belum ada apa-apanya. Di Indonesia kejadian permukaan air laut karena pemanasan global ini pernah terjadi, tepatnya Di Jakarta Utara. Masjid Wal Adhuna menjadi saksi bisu akibat naiknya permukaan air laut ini. Badan Penerbangan dan Antariksa ( NASA ) memprediksi bahwa pesisir di Indonesia akan tenggelam oleh naiknya permukaan laut ini. Ini dikarena perubahan iklim akibat pemanasan global dan mencairnya lapisan es di Antartika, jumlah penduduk yang terus bertambah, dan juga eksploitasi air tanah yang terus dilakukan oleh masyarakat tanpa melihat akibat apa yang akan terjadi.
Alam yang begitu kaya, yang telah memberikan banyak hal bagi kehidupan di bumi. namun manusia dengan kebiasaan dan pola hidup yang kotor kerap memberikan dampak yang buruk bagi lingkungan yang manusia lain tinggali. penggunaan energi yang berlebihan dan juga exploitasi alam yang berlebihan telah menciptakan kegaduhan dalam ekosistem pada bumi ini. Jika alam telah meluapkan amarahnya, manusia tidak akan bisa apa-apa lagi. Hanya bisa pasrah dan menyesali perbuatannya yang telah merusak alam. Itulah mengapa, isu lingkungan alam saat ini sangat harus perlu di perhatikan oleh berbagai pihak terutama pemerintahan dunia, dengan membuat efek jera bagi perusak-perusak alam, agar nantinya generasi manusia yang akan datang tidak akan merasakan kemarahan alam ini. Perlu saling mengingatkan agar orang-orang di sekitar bisa ikut menjaga kelestarian alam. Banyak cara dilakukan untuk mengampanyekan kelestarian lingkungan dan menjaganya, untuk diri sendiri mulailah dengan hal kecil seperti, membuang sampah pada tempatnya, menghemat energi, menggunakan produk daur ulang, melarang perburuan liar, dan menanam. Dengan begitu kita dapat berkontribusi melestarikan dan menjaga alam kita ini.
Radhinal Muchtar, Jakarta. Indonesia.
Tidak ada komentar: